Mayoritas Publik Merasa Teralienasi Secara Politik di Indonesia
Alienasi politik (political alienation) adalah sebuah kondisi di mana publik memiliki perasaan terasingkan (estrangement) dari sistem politik.
Alienasi politik (political alienation) adalah sebuah kondisi di mana publik memiliki perasaan terasingkan (estrangement) dari sistem politik. Dalam alienasi poltik terdapat dua kondisi: a. publik merasa kapasitasnya sebagai warga negara diamputasi oleh sistem, b. kemudian memilih untuk menjauhkan diri karena menilai, mereka tidak dianggap lagi sebagai entitas politik.
Bentuk alienasi itu dapat dilihat dalam temuan Indopol Survey & Consulting melalui sebuah survei nasional yang dilaksanakan pada 5-10 Februari 2024 yang lalu.
Untuk menemukan indikasi adanya political alienation di Indonesia, Indopol Survey & Consulting merancang beberapa pernyataan yang akan direspon oelh responden dengan “Ya dan Tidak” sebagai bentuk “pembenaran dan penyangkalan” atas pernyataan yang diberikan, yang akan mengungkap adanya perasaaan terasingkan secara politis tersebut.
Pernyataa-pernyataan yang diajukan dapat di lihat pada grafis berikut.
Pernyataan pertama adalah tentang kepedulian pemerintah terhadap keadaan mereka. Indopol Survey & Consulting menemukan bahwa 53,71% publik menganggap Pemerintah tidak punya kepedulian terhadap nasib mereka sebagai rakyat. Dan 46,29% menganggap pertanyaan yang diajukan tidak bernilai benar.
Tinggi/rendahnya tingkat keterlibatan warga dalam urusan-urusan publik dapat menimbulkan alienasi politik. Perasaan terasingkan akan muncul apabila publik merasa tidak dilibatkan dalam banyak masalah publik. Publik merasa tidak dilibatkan dengan urusan publik di sekitar mereka (55,16%); sedangkan 44,84% menganggap mereka masih dilibatkan dalam urusan publik oleh pemerintah.
Jika publik merasa tidak dianggap penting dalam banyak urusan publik, diabaikan peran dan kapasitas politiknya, maka perasaan teralienasi tersebut juga bisa semakin meningkat. Temuan survei menunjukkan, bahwa sebagai "orang biasa", 54,27% responden merasa tidak dianggap penting oleh pemerintah dan sistem politik. Meskipun 45,73% masih merasa bahwa "rakyat" masih dianggap penting oleh pemerintah dan sistem politiknya.
Gerakan kelompok-kelompok special interest, dalam hal ini partai politik, pengusaha, dan kelompok-kelompok opurtunis lainnya, terutama dalam bidang ekonomi dapat meningkatkan perasaan teralienasi pada publik. Pada survei nasional ini, Indopol Survey & Consulting menemukan sebanyak 62,98% publik menganggap mereka hanya dimanfaatkan oleh kelompok berpunya untuk kepentingan politik kelompok tertentu. Hanya 37,02% responden yang menganggap pernyataan tersebut tidak benar.
*Grafis disiapkan oleh Risma Pratiwi.
Apa Reaksi Anda?